Kamis, 30 April 2015

SEDANG MINUM OBAT? HINDARI MAKANAN DAN MINUMAN INI


Makanan menjadi sumber energi penting bagi tubuh, terutama saat kita sakit. Namun, ada beberapa makanan yang bisa menimbulkan interaksi dengan obat tertentu. Ayo, simak makanan apa saja yang tidak boleh digabung dengan obat, yang berhasil dirangkum dari berbagai sumber di google.

1.   Makanan produk susu
Kalsium dalam susu bisa mengikat tetrasiklik dan minosiklik dari antibiotik. Jika kandungan antibiotik ini digabung dengan mineral, akan membuatnya tidak larut dalam usus sehingga tidak diserap oleh tubuh. Mengonsumsi susu setengah liter bisa mengurangi efektivitas antibiotik hingga 80 persen. Kalsium juga bisa mengganggu penyerapan obat osteoporosis. Hindari minum susu dalam waktu 2 jam sebelum minum obat. Meskipun tidak semua obat-obatan, karena beberapa obat antiinflamasi non steroid seperti asetosal dan ibuprofen dianjurkan diminum bersama susu atau pada waktu makan. Efeknya dapat melindungi iritasi lambung, dan ini dirasa lebih bermanfaat.

2.   Daging panggang
Penderita asma harus menghindari daging panggang karena kandungan karbonnya bisa membentuk senyawa yang mencegah obat asma dengan teofilinn bekerja secara optimal. Selain itu karbon ini juga bisa memicu serangan asma meskipun sudah mengonsumsi obat.

3.   Jus buah
Buah yang kaya vitamin C tidak boleh dikonsumsi berbarengan dengan obat tekanan darah, kanker dan penurun kolesterol statin, atau obat yang digunakan untuk menekan sistem kekebalan tubuh pascatransplantasi organ. Bahan kimia di dalamnya, furanocoumarins, dapat menghapus sebuah enzim yang memecah obat dalam tubuh. Satu tablet obat dengan segelas jus jeruk juga ide yang buruk karena efeknya bisa seperti Anda menelan lima atau 10 tablet dengan segelas air. Efek sampingnya dapat berbeda, tergantung obat yang Anda konsumsi.

4.   Kopi
Kafein dalam kopi dapat meningkatkan resiko over dosis antibiotik tertentu (seperti enoxacin, ciprofloxacin, norfloksasin). Kejadian ini dapat menimbulkan halusinasi, tremor, dan palpitasi. Kafein merangsang kinerja susunan saraf pusat. Jadi, ketika mengunakan obat-obat yang merangsang saraf pusat (seperti obat asma yang mengandung teofilin dan epinefrin) dapat meningkatkan efek stimulant sistem saraf pusat yang berlebihan.

5.   Teh
Kandungan zat tannin yang terdapat dalam teh dapat mengikat senyawa aktif obat sehingga sukar untuk di absorpsi dan diserap tubuh.

6.   Sayuran yang kaya vitamin K
Sayuran seperti brokoli, kubis, selada, bayam, dan alpukat sebaiknya dihindari ketika sedang meminum obat anti koagulan karena dapat mengurangi efektifas obat tersebut. Obat ini bekerja mengencerkan darah, sedangkan vitamin K dapat membekukan darah.

7.    Alkohol
Mengonsumsi alkohol dengan obat anti histamin atau anti alergi (seperti obat alergi, flu, dan batuk) dapat menambah rasa kantuk dan memperlambat performa motorik dan mental. Selain itu juga, konsumsi alkohol yang bersamaan dengan parasetamol dapat meningkatkan kerusakan hati dan pendarahan lambung. Maka dari itu, sebaiknya hindari konsumsi makanan yang mengandung alkohol berlebihan seperti tape ketan atau tape beras.

8.   Makanan berserat
Makanan yang tinggi serat bisa memperlambat penyebaran banyak obat termasuk digoxin yang digunakan untuk mengatur detak jantung tidak teratur, obat diabetes metformin dan mencegah penyerapan obat penurun kolesterol statin. Tapi bukan berarti harus dihilangkan dari menu makanan, tapi hindari mengonsumsinya dalam waktu 2 jam sebelum minum obat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar